Tuesday, February 24, 2015

Klasifikasi Problem Posing berdasarkan Aktivitasnya



Ada beberapa klasifikasi yang dilakukan oleh para ahli dalam aktivitas problem posing. Silver dalam Suhartini, dkk (2010: 12) mengklasifikasikan aktivitas problem posing menjadi tiga aktivitas kognitif sebagai berikut:
1.       Pre-solution posing
Pembuatan soal berdasarkan situasi dan informasi yang diberikan. Contohnya, Andi mempunyai uang Rp 10.000, Ia membeli buku 3 buku dengan harga Rp 2000/ buku.
Kemungkinan soal yang diajukan siswa:
a.       Berapakah harga buku seluruhnya?
b.      Berapakah sisa uang Andi?
2.      Within - solution posing
Pembuatan formulasi soal yang sedang diselesaikan agar lebih sederhana. Contohnya:
Sebanyak 20.000 galon air diisikan ke kolam renang dengan kecepatan tetap. Setelah 4 jam pengisian, isi kolam renang tersebut menjadi -nya. Jika sebelum pengisian kolam tersebut telah berisi seperempatnya, berapakah kecepatan aliran air tersebut?
Kemungkinan soal yang diajukan siswa:
a.       Berapakah perubahan banyaknya air dalam kolam renang setelah 5 jam pengisian?
b.      Berapakah rata-rata perubahan banyaknya air di kolam renang itu?
3.      Post-solution posing
Cara ini sering disebut dengan “find a more challenging problem”. Disini siswa memodifikasi soal yang diberikan sehingga lebih menantang.  Hal ini mengarah “bagaimana jika tidak....?” atau bagaimana jika....?” Berikut adalah langkah untuk melakukan perubahan:
a.       Mengubah  informasi atau data pada soal semula
b.      Menambah informasi atau data pada soal semula
c.       Mengubah nilai data yang diberikan, tetapi tetap mempertahankan kondisi atau situasi soal semula
d.      Mengubah situasi atau kondisi soal semula, tetapi tetap mempertahankan data atau  informasi  yang ada pada soal semula.
Contohnya:
Luas persegi panjang dengan panjang 3 m dan lebar 6 m adalah 18 .
Kemungkinan soal yang dibuat siswa:
a.       Apa yang terjadi jika mengubah panjang dan lebarnya masing-masing menjadi dua kali? Apakah luasnya juga akan menjadi dua kali luas semula?
b.      Bagaimana jika kita mengubah panjangnya menjadi dua kali dan mengurangi lebarnya menjadi setengahnya? Apakah luasnya akan tetap?

Berdasarkan pada materi matematika, kemampuan siswa, hasil belajar siswa, atau tingkat berpikir siswa, Abu-Elwan (1999:60-61) mengklasifikasikan problem posing menjadi tiga tipe sebagai berikut:
1.      Free problem posing (problem posing bebas)
Dalam tipe ini, siswa dibebaskan membuat soal yang relevan dengan kehidupan mereka. Perintah yang diberikan antara lain “buatlah soal sesuai untuk temanmu”, “buatlah soal untuk tes”, buatlah soal sesuai dengan aktivitasmu hari ini, dan sebagainya.
2.      Semi- structured problem posing (problem posing semi-struktural)
Siswadiberikan suatu kondisi bebas-terbuka, dimana mereka harus mengeksplorasi pengetahuan, keterampilan, serta konsep yang telah dimilikinya. Soal yang diberikan terbuka (open-ended)  mengguanakna investigasi matematika, teorema yang disediakan, dan sebagainya.
3.      Structured problem posing (problem posing terstruktur).
Pada tipe ini, siswa diminta untuk merumuskan soal dari soal yang telah diberikan dengan merubah informasinya.

Klasifikasi Problem Posing berdasarkan Aktivitasnya Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Admin