Perkembangan Kurikulum di Indonesia- Perkembangan teknologi
dan ilmu pengetahuan membawa dampak terhadap perubahan nilai di dalam
masyarakat. Pendidikan dianggap sebagai sektor yang paling strategis untuk mengatasi
dampak dari perubahan ini. Karena hal ini, kurikulum dituntut untuk memberikan
tujuan yang jelas bagi pendidikan di Indonesia mengingat kurikulum adalah alat
untuk mencapai tujauan pendidikan.
Setiap orang memiliki
pandangan yang berbeda terhadap kurikulum. Secara umum terdapat dua pandangan
terhadap kurikulum, yakni menurut pandangan
lama dan pandangan
baru (Oemar Hamalik, 2007). Pandangan lama,
atau pandangan tradisional, merumuskan bahwa kurikulum
adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh murid
untuk memperoleh ijazah. Sedangkan menurut pandangan baru kurikulum tidak
hanya terdiri atas pelajaran tetapi meliputi semua
kegiatan yang menjadi tanggung
jawab sekolah.
Di Indonesia sendiri
kurikulum telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan ini adalah akibat dari
terjadinya perubahan sistem politik, sosial budaya, ekonomi, dan iptek dalam
masyarakat. Kurikulum sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu dikembangkan
secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di masyarakat.
Dalam perjalanan sejarah sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan nasional telah
mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994,
2004, 2006 dan 2013. Pada dasarnya semua kurikulum nasional dibuat berdasarkan
landasan yang sama, yaitu Pancasila dan UUD 1945, perbedaanya pada penekanan
pokok dari tujuan pendidikan serta pendekatan dalam merealisasikannya.
Di dalam kurikulum
termuat berbagai aspek yang perlu dikuasai siswa agar nantinya mereka bisa
mempersiapkan diri menghadapi perubahan nilai yang ada. Matematika merupakan
salah satu aspek yang dianggap penting untuk dikuasai oleh siswa. Sehingga
seiring dengan perkembangan kurikulum, pembelajaran matematika juga mengalami
perkembangan. Perkembangan ini dimulai dari matematika tradisional, matematika
modern, kurikulum matematika 1984, kurikulum 1994, kurikulum 2004, KTSP dan
kurikulum 2013.
Perubahan-perubahan ini
tentu membawa banyak dampak dalam dunia pendidikan di Indonesia. Selanjutnya
muncul pertanyaan manakah kurikulum yang sebenarnya sesuai untuk menghadapi
permasalahan yang timbul di Indonesia dan bagaimanakah isi dari masing-masing
kurikulum terutama dari sudut pandang isi matematika.