Para psikolog Gestalt memandang belajar sebagai problem khusus dalam persepsi. Mereka mengasumsikan bahwa ketika suatu organisme berhadapan dengan sebuah problem, akan muncul keadaan disekuilibrium kognitif dan keadaan ini akan terus berlanjut sampai problem terselesaikan. Karenanya, menurut psikolog Gestalt disekuilibrium kognitif mengandung unsur motivasional yang menyebabkan organisme berusaha untuk mendapatkan kembali keseimbangan dalam sistem mentalnya.
Dapat dikatakan bahwa problem akan memunculkan stimulus yang terus ada sampai problem terpecahkan, dan setelah terpecahkan stimulus itu akan berhenti. Gestaltis berpendapat bahwa problem yang tidak selesai akan menimbulkan ambiguitas atau ketidakseimbangan organisasional dalam pikiran siswa. Siswa yang berhadapan dengan problem akan berusaha mencari informasi baru atau menata ulang informasi lama sampai mereka mendapatkan wawasan yang mendalam tentang solusinya.
Insight dapat didefinisikan sebagai pengamatan dan pemahaman mendadak terhadap hubungan-hubungan antar bagian-bagian dalam suatu situasi permasalahan. Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan teori Gestalt, guru tidak memberikan potongan-potongan atau bagian-bagian bahan ajaran, tetapi selalu satu kesatuan yang utuh. Guru memberikan suatu kesatuan situasi atau bahan yang mengandung persoalan-persoalan, dimana anak harus berusaha menemukan hubungan antar bagian, memperoleh insight agar ia dapat memahami keseluruhan situasi atau bahan ajaran tersebut. Insight itu sering dihubungkan dengan pernyataan spontan seperti “aha” atau “oh, see now”. Adapun timbulnya insight itu tergantung pada
- Kesanggupan, maksudnya kesanggupan atau kemampuan intelegensi individu.
- Pengalaman, karena belajar, berarti akan mendapat pengalaman dan pengalaman itu mempermudah mendapatkan insight.
- Taraf kompleksitas dari suatu situasi, dimana semakin komplek situasinya semakin sulit masalah yang dihadapi.
- Latihan, dengan banyaknya latihan akan dapat mempertinggi kesangupan memperoleh insight, dalam situasi-situasi yang bersamaan yang telah dilatih.
- Trial and eror, sering seseorang itu tidak dapat memecahkan suatu masalah. Baru setelah mengadakan percobaan-percobaan, sesorang itu dapat menemukan hubungan berbagai unsur dalam problem itu, sehingga akhirnya menemukan insight.