Proses belajar mengajar lesson study di Jepang memiliki perbedaan yang besar bila dibandingkan dengan pembelajaran konvensional biasanya. Bila dalam pembelajaran konvensional pendidikan terpusat pada guru dan semua pengetahuan berasal dari guru, maka dalam lesson study proses belajar mengajar dipusatkan pada siswa. Sehingga guru tidak hanya mentransfer ilmunya kepada siswa, tetapi lebih dari pada itu guru hanya bertindak sebagai fasilitator. Guru membimbing siswa dalam menemukan konsep matematikanya sendiri. Dengan cara ini siswa cenderung lebih aktif dalam membangun ide-ide mereka sendiri. Siswa yang aktif dalam kegiatan pembelajaran menjadikan proses belajar mengajar menjadi lebih hidup dan bermakna.
Dalam video yang ditayangkan kegiatan belajar mengajar dengan lesson study menjelaskan materi tentang perkalian untuk siswa sekolah dasar. Lesson study, diawali dengan guru membuka pelajaran. Guru juga membangkitkan semagat siswa agar lebih aktif selama pelajaran berlangsung. Setelah itu guru menyajikan tabel perkalian kepada siswa. Pada proses ini guru memancing siswa untuk menemukan fakta-fakta. Setelah memberi sedikit pancingan guru kemudian membagikan LKS yang akan membimbing proses penemuan konsep oleh para siswa.
Selama siswa mengerjakan LKS guru dan asistennya mengamati kesulitan-kesulitan yang dialami siswa. Mereka membantu siswa dengan memberikan pancingan-pancingan, bukan langsung memberikan konsep kepada siswa. Siswa dituntut untuk bisa menemukan sendiri konsep matematikanya. Selama proses ini pula guru dan asisten guru saling mendiskusikan kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami siswa mereka.
Setelah proses pengerjaan selesai, siswa diminta untuk menjelaskan hasil penemuannya di depan kelas. Hal ini tentu melatih percaya diri siswa dan melatih kemampuan mereka dalam mengemukakan pendapat.
Menurut saya model pembelajaran Lesson study sangat
menguntungkan siswa. Dengan berlatih menemukan konsep, siswa nantinya akan bisa
membangun pengetahuannya sendiri. Dari yang saya amati ternyata model
pembelajaran Lesson Study yang
memberikan kesempatan bagi siswa untuk membangun pengetahuannya sendiri, mampu
menciptakan suasana belajar dan mengajar yang lebih hidup.
Model pembelajaran yang membuat siswa lebih aktif
seperti ini saya kira akan menumbuhkan jiwa penemu pada siswa sehingga siswa
akan berani menemukan konsepnya sendiri dan berani untuk menyampaikan
pendapatnya.
Di sisi lain, model pembelajaran ini, sepertinya
membutuhkan persiapan yang lebih terutama dari guru pengampu mata pelajaran.
Karena dengan aktifnya siswa maka akan terjadi hal-hal baru yang ditanyakan
siswa sehingga guru harus siap untuk sewaktu-waktu membantu siswa bila mereka
mengalami kesulitan.
Gurupun harus mempersiapkan segala keperluan
pemnbelajaran sebelum pelajaran dimulai. Guru harus bisa meminimalisir
kesalahan yang akan dilakukan siswa selama proses penemuan konsep.
