Pengertian Pembelajaran Matematika - Menurut Sirate (2012), matematika bukanlah
domain pengetahuan formal yang universal, tetapi merupakan kumpulan
representasi dan prosedur simbolik yang terkonstruksi secara kultural dalam kelompok
masyarakat tertentu. Ketika pemikiran peserta didik berkembang, mereka
menggabungkan representasi dan prosedur ke dalam sistem kognitif mereka. Suatu
proses telah terjadi dalam konteks aktivitas yang terkontruksi secara sosial.
Keterampilan matematika yang dipelajari oleh peserta didik di sekolah tidak terkontruksi
secara logis dan berdasarkan pada struktur kognitif abstrak, melainkan sebagai
kombinasi pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh sebelumnya serta
sebagai masukan (budaya) baru dimana aktivitas yang melibatkan bilangan, pola-pola
geometri, hitungan dan sebagainya dianggap sebagai aplikasi pengetahuan matematika.
Pembelajaran |
Dalam kegiatan pembelajaran matematika di
sekolah tujuan guru adalah pembentukan skema baru. Pembentukan skema baru ini
sebaiknya dari skema yang telah ada pada diri siswa. Oleh sebab itu tepat
sekali jika dalam mengajarkan matematika formal (matematika sekolah), guru
sebaiknya memulai dengan matematika yang tidak formal yang diterapkan oleh anak
di masyarakat. Jika pada diri anak terbentuk skema dengan baik tentang
matematika yang dipakai dalam dunia sehari-hari, maka untuk menambah
pengetahuan yang telah ada tersebut guru memperkuat skema yang telah ada atau
membentuk skema baru berdasarkan skema yang telah ada.
Piaget melalui Sirate (2012) menggunakan
istilah skemata untuk konsepsi awal. Apabila skemata berkembang sebagai akibat
dari penyesuaian terhadap perubahan, maka terjadi adaptasi. Skemata atau
struktur kognitif yang dimiliki seseorang terjadi karena proses asimilasi dan
akomodasi. mengungkapkan bahwa asimilasi adalah proses mendapatkan informasi
dan pengalaman baru yang langsung menyatu dengan struktur mental (skemata) yang
telah dimiliki seseorang. Sedangkan
akomodasi adalah proses menstrukturkan kembali mental sebagai akibat adanya
informasi dan pengalaman baru. Jadi belajar tidak hanya menerima informasi dan
pengalaman baru, tetapi juga penstrukturan kembali informasi dan pengalaman
lamanya untuk mengakomodasikan informasi dan pengalaman baru. Informasi baru
terkait dengan informasi lain yang diharapkan menyatu dengan skemata siswa
sehingga terjadi pembentukan pengetahuan. Sehingga dibutuhkan suatu pembelajaran
yang baik agar pengetahuan dapat terbentuk dalam benak siswa.
Erman Suherman, dkk. (2003: 8) mengemukakan
pembelajaran adalah proses komunikasi fungsional antara siswa dengan guru dan
siswa dengan siswa, dalam rangka perubahan sikap dan pola pikir yang akan
menjadi kebiasaan bagi siswa yang bersangkutan. Selain itu, Erman menyatakan bahwa matematika merupakan suatu ilmu
yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran yang penting
dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Dari uraian
tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika merupakan suatu
proses komunikasi antara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa dalam rangka
perubahan sikap dan pola pikir agar siswa memiliki kemampuan, pengetahuan, dan
keterampilan yang bertujuan mempersiapkan siswa menghadapi perubahan di
sekelilingnya yang selalu berkembang.
Pembelajaran matematika menurut Tim Mata Kuliah Proses Belajar Mengajar (MKPBM, 2001: 8-9) memiliki dua macam pengertian, yaitu:
1.
Pengertian
pembelajaran matematika secara sempit yaitu proses pembelajaran dalam lingkup
persekolahan, sehingga terjadi proses sosialisasi individu siswa dengan
lingkungan sekolah, seperti guru, sumber atau fasilitas, dan teman siswa.
2.
Pengertian
pembelajaran matematika secara luas yaitu uapaya penataan lingkungan yang
memberi nuansa agar program belajar matematika tumbuh dan berkembang secara
optimal.
Istiani Hardini & Dewi Puspitasari (2012: 161) mengatakan bahwa
salah satu tujuan mata pelajaran matematika adalah agar siswa memiliki sikap
menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu,
perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya
diri dalam pemecahan masalah. Oleh karena itu, pembelajaran matematika dianggap
begitu penting dalam rangka pembentukan sikap dan pengembangan ilmu pengetahuan
yang aplikasinya sering diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dari beberapa uraian di atas, dapat
disimpulkan bahwa metematika merupakan salah satu cabang ilmu yang penting
untuk diajarkan. Salah satu caranya adalah melalui pembelajaran di kelas.