Seperti halnya teori-teori pembelajaran yang lain Gestalt memiliki prinsip-prinsip dasar yang
Ada empat asumsi yang mendasari pandangan gestalt yaitu:
- Perilaku moral adalah perilaku dalam keterkaitan dengan lingkungan luar. Misalnya berlari, berjalan, mengikuti kuliah, bermain sepakbola.
- Dalam mempelajari perilaku ada hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu membedakan antara lingkungan geografis dengan lingkungan behavioral. Lingkungan geografis adalah lingkungan yang sebenarnya, sedangkan lingkungan behavioral merujuk pada sesuatu yang nampak. Misalnya, gunung yang nampak dari jauh seolah-olah sesuatu yang indah. Sedangkan lingkungan geografis adalah kenyataan bahwa gunung tersebut adalah lingkungan yang penuh dengan hutan yang lebat.
- Organisme tidak mereaksi terhadap rangsangan lokal dari suatu bagian peristiwa, akan tetapi mereaksi terhadap keseluruhan obyek atau peristiwa. Misalnya adanya penamaan kumpulan bintang, seperti sagitarius, virgo, leo dan lain-lain. Contoh lain, gumpalan awan tampak seperti gunung.
- Pemberian makna terhadap suatu rangsangan sensori adalah suatu proses yang dinamis dan bukan sebagai suatu reaksi yang statis.
Pengaplikasian dari suatu prinsip belajar merupakan nyawa dari prinsip itu oleh karena itu penting bagi kita untuk mengetahuinya.
Aplikasi teori gestalt dalam proses pembelajaran yaitu:
- Pengalaman tilikan (insight) yaitu kemampuan mengenal keterkaitan unsur-unsur dalam suatu obyek atau peristiwa.
- Pembelajaran yang bermakna (meaningful learning) yaitu kebermaknaan unsur-unsur yang terkait akan menunjang pembentukan tilikan dalam proses pembelajaran, makin jelas makna hubungan suatu unsur akan makin efektif sesuatu yang dipelajari.
- Perilaku bertujuan (pusposive behavior); bahwa perilaku terarah pada tujuan. Proses pembelajarn akan berjalan efektif jika peserta didik mengenal tujuan yang ingin dicapainya. Oleh karena itu, guru hendaknya menyadari tujuan sebagai arah aktivitas pengajaran dan membantu peserta didik dalam memahami tujuannya.
- Prinsip ruang hidup (life space); bahwa perilaku individu memiliki keterkaitan dengan lingkungan dimana ia berada. Oleh karena itu, materi yang diajarkan hendaknya memiliki keterkaitan dengan situasi dan kondisi lingkungan kehidupan peserta didik.
- Transfer dalam belajar yaitu pemindahan pola-pola perilaku dalam situasi pembelajaran tertentu ke situasi lain.