Wednesday, June 24, 2015

Pengertian Pembelajaran Matematika

Pengertian Pembelajaran Matematika - Menurut Sirate (2012), matematika bukanlah domain pengetahuan formal yang universal, tetapi merupakan kumpulan representasi dan prosedur simbolik yang terkonstruksi secara kultural dalam kelompok masyarakat tertentu. Ketika pemikiran peserta didik berkembang, mereka menggabungkan representasi dan prosedur ke dalam sistem kognitif mereka. Suatu proses telah terjadi dalam konteks aktivitas yang terkontruksi secara sosial. Keterampilan matematika yang dipelajari oleh peserta didik di sekolah tidak terkontruksi secara logis dan berdasarkan pada struktur kognitif abstrak, melainkan sebagai kombinasi pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh sebelumnya serta sebagai masukan (budaya) baru dimana aktivitas yang melibatkan bilangan, pola-pola geometri, hitungan dan sebagainya dianggap sebagai aplikasi pengetahuan matematika.
Pembelajaran
Dalam kegiatan pembelajaran matematika di sekolah tujuan guru adalah pembentukan skema baru. Pembentukan skema baru ini sebaiknya dari skema yang telah ada pada diri siswa. Oleh sebab itu tepat sekali jika dalam mengajarkan matematika formal (matematika sekolah), guru sebaiknya memulai dengan matematika yang tidak formal yang diterapkan oleh anak di masyarakat. Jika pada diri anak terbentuk skema dengan baik tentang matematika yang dipakai dalam dunia sehari-hari, maka untuk menambah pengetahuan yang telah ada tersebut guru memperkuat skema yang telah ada atau membentuk skema baru berdasarkan skema yang telah ada.
Piaget melalui Sirate (2012) menggunakan istilah skemata untuk konsepsi awal. Apabila skemata berkembang sebagai akibat dari penyesuaian terhadap perubahan, maka terjadi adaptasi. Skemata atau struktur kognitif yang dimiliki seseorang terjadi karena proses asimilasi dan akomodasi. mengungkapkan bahwa asimilasi adalah proses mendapatkan informasi dan pengalaman baru yang langsung menyatu dengan struktur mental (skemata) yang telah dimiliki  seseorang. Sedangkan akomodasi adalah proses menstrukturkan kembali mental sebagai akibat adanya informasi dan pengalaman baru. Jadi belajar tidak hanya menerima informasi dan pengalaman baru, tetapi juga penstrukturan kembali informasi dan pengalaman lamanya untuk mengakomodasikan informasi dan pengalaman baru. Informasi baru terkait dengan informasi lain yang diharapkan menyatu dengan skemata siswa sehingga terjadi pembentukan pengetahuan. Sehingga dibutuhkan suatu pembelajaran yang baik agar pengetahuan dapat terbentuk dalam benak siswa.
Erman Suherman, dkk. (2003: 8) mengemukakan pembelajaran adalah proses komunikasi fungsional antara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa, dalam rangka perubahan sikap dan pola pikir yang akan menjadi kebiasaan bagi siswa yang bersangkutan. Selain itu, Erman menyatakan bahwa matematika merupakan suatu ilmu yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran yang penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika merupakan suatu proses komunikasi antara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa dalam rangka perubahan sikap dan pola pikir agar siswa memiliki kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan yang bertujuan mempersiapkan siswa menghadapi perubahan di sekelilingnya yang selalu berkembang.

Pembelajaran matematika menurut Tim Mata Kuliah Proses Belajar Mengajar (MKPBM, 2001: 8-9) memiliki dua macam pengertian, yaitu:

1.      Pengertian pembelajaran matematika secara sempit yaitu proses pembelajaran dalam lingkup persekolahan, sehingga terjadi proses sosialisasi individu siswa dengan lingkungan sekolah, seperti guru, sumber atau fasilitas, dan teman siswa.
2.      Pengertian pembelajaran matematika secara luas yaitu uapaya penataan lingkungan yang memberi nuansa agar program belajar matematika tumbuh dan berkembang secara optimal.
Istiani Hardini & Dewi Puspitasari (2012: 161) mengatakan bahwa salah satu tujuan mata pelajaran matematika adalah agar siswa memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Oleh karena itu, pembelajaran matematika dianggap begitu penting dalam rangka pembentukan sikap dan pengembangan ilmu pengetahuan yang aplikasinya sering diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dari beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa metematika merupakan salah satu cabang ilmu yang penting untuk diajarkan. Salah satu caranya adalah melalui pembelajaran di kelas.

Pengertian Pembelajaran Matematika Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown