Sistem Pendidikan di Finlandia - Politeknik di Finlandia- Misi
politeknik adalah untuk menyediakan ilmu pengetahuan, keahlian dan
profesionalisme bagi seluruh siswanya guna memenuhi kondisi dan permintaan
dunia kerja. Selain dari pada itu, politeknik juga melakukan riset guna
menghasilkan hal yang mampu mendukung kebutuhan dunia kerja dan menyokong
struktur dan pilar ekonomi dan pembangunan daerah.
Politeknik Finlandia |
Konsepsi
pendirian politeknik di Finlandia baru dicetus pada tahun 1990an, ketika
tingkat lulusan pendidikan kejuruan semakin meningkat. Akhirnya pada tahun 1996
Politeknik baru didirikan secara permanen. Politeknik adalah penyelia
pendidikan tinggi multi-disiplin yang memfokuskan dirinya dalam mencetak
individu yang memiliki keahlian dan profesionalisme di dunia kerja, serta
mencetak individu yang diharapkan mampu mendukung pembangunan pilar ekonomi dan
pembangunan daerah.
Sebelum
tahun 2008, Finlandia memiliki 28 politeknik, di mana 7 diantaranya dikelola
oleh pemerintah daerah, 11 dikelola oleh konsorsium pemerintah daerah
(municipal education consortia), dan 10 lainnya dikelola oleh swasta. Selain
dari pada itu, terdapat 2 institusi politeknik mandiri, yakni Åland University
of Applied Sciences yang didirikan di daerah otonomi Åland, dan Police College,
institusi pendidikan dan pelatihan kepolisian Finlandia yang berada di bawah
pengawasan Kementerian Dalam Negeri Finlandia.
Namun
demikian, pada Agustus 2008, Finlandia melakukan reformasi politeknik dengan
melakukan merger antara beberapa politeknik guna lebih berdaya guna dan
berhasil guna. Saat ini, jumlah politeknik di Finlandia menjadi 26 buah,
setelah EVTEK University of Applied Sciences dan Helsinki Polytechnic Stadia
melakukan merger menjadi Metropolia University of Applied Sciences, dan merger
antara dua sekolah bahasa Swedia di Finlandia menjadi Novia University of
Applied Sciences. Dengan demikian, dari 26 politeknik yang ada di Finlandia,
enam diantaranya dikelola oleh pemerintah daerah, tujuh dikelola oleh
konsorsium pemerintahan daerah (municipal education consortia) dan 13 lainnya
dikelola oleh swasta.
Siswa
yang telah menamatkan jenjang pendidikan menengah atas atau jenjang pendidikan
kejuruan dapat memilih untuk melanjutkan pendidikannya ke politeknik. Hal ini
dibuktikan dengan sertifikat kelulusan sekolah mengah atas atau hasil ujian
matrikulasi, dan sertifikat kualifikasi kejuruan (vocational qualification
certificate). Saat ini, dengan pesatnya perkembangan sistem informasi dan
teknologi di Finlandia, seluruh siswa dapat melakukan pendaftaran langsung
secara online dengan cara mengakses website politeknik pilihannya. Politeknik
akan memilih siswa yang berhak untuk menimba ilmu di tempatnya berdasarkan
nilai hasil entrance examination yang diselenggarakan oleh politeknik tersebut.
Siswa
politeknik Finlandia wajib mengikuti bidang studi inti dan studi kekhususan
profesi, studi pilihan, pemagangan, dan proyek kerja akhir. Mereka yang telah
memiliki ijasah sarjana (bachelor-level) politeknik dan telah memiliki
pengalaman kerja minimal 3 tahun, dapat melanjutkan studinya ke jenjang
magister (master-level) politeknik. Untuk memperoleh gelar sarjana politeknik,
siswa diwajibkan untuk mengumpulkan 210-240 nilai kredit Eropa (ECTS) yang
dapat diperoleh selama 3,5 – 4,5 tahun. Sedangkan untuk gelar magister
politeknik, siswa harus mengumpulkan 60-90 ECTS yang dapat diperoleh selama 1,5
– 2 tahun. Siswa memiliki otonomi untuk menentukan mata kuliah yang hendak
diikutinya yang tertuang dalam sebuah individual study plan (ISP) atau di
Indonesia sama seperti Kartu Rencana Studi (KRS).
Politeknik
pemerintah daerah maupun politeknik swasta wajib memperoleh lisensi operasional
politeknik yang diterbitkan oleh Pemerintah Pusat. Namun demikian, politeknik
tersebut memiliki otonomi khusus untuk mengelola hubungan internalnya.
Kementerian
Pendidikan, politeknik dan organisasi pengelola politeknik (pemerintah
daerah/swasta) wajib membuat sebuah perjanjian performa tiga-tahunan
(three-year performance agreements) yang mengatur masalah tujuan, dan
monotoring caipaian, serta pengembangan proyek nasional. Pendanaan juga
dituangkan dalam perjanjian tersebut, namnun dikucurkan per tahun, sesuai
dengan nominal yang telah diperjanjikan. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
secara bersama mendanai operasional politeknik berdasarkan angka unit costs
per-siswa, serta nilai proyek dan performa (project funding and performance
based funding).
Berdasarkan
data yang diperoleh, hingga tahun 2007, terdapat 114,730 siswa yang melanjutkan
studinya di jenjang sarjana politkenik, di mana 5,300 diantaranya adalah siswa
asing. Kurang lebih sebanyak 32,120 siswa politeknik yang diterima per-tahun,
di mana mayoritas diantaranya mengambil studi khusus di bidang teknologi, komunikasi
dan transportasi, serta layanan sosial, kesehatan dan olah raga. Berdasarkan
data statistic yang dikeluarkan oleh Statistic Finland, 87% lulusan sarjana
politeknik berhasil memperoleh pekerjaan tetap.