Problem Based Learning (PBL) adalah suatu model pembelajaran yang
melibatkan siswa untuk memecahkan masalah melalui tahap-tahap metode
ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan
dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki ketrampilan untuk
memecahkan masalah (Kamdi, 2007: 77).
Menurut Ann Lambros (2004 : 1) PBL is teaching method based on the principle of using problems as the starting point for the acquisition of new knowledge.
Strategi pembelajaran berbasis masalah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Terdapat 3 ciri utama strategi pembelajaran baerbasis masalah. Pertama, strategi pembelajaran berbasis masalah merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran. Kedua, aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. Ketiga, pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah. (Wina Sanjaya, 2010 : 214).
Pengertian, Langkah-langkah, Kelebihan, dan Kekurangan Model Problem Base Learning |
Dalam PBL siswa dituntut untuk aktif dalam belajar dan tidak bergantung pada guru. Siswa diminta mandiri dalam mengerjakan atau menyelesaikan masalah yang ditemui. Setiap masalah dalam PBL kebanyakan memberikan tantangan yang yang memicu siswa aktif dan tertantang untuk menyelesaikannya. Dalam PBL ditemui masalah yang bersifat terbuka. Masalah terbuka adalah masalah yang memiliki jawaban atau penyelesaiannya lebih dari satu. Sehingga marangsang siswa atau guru untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yaitu kemampuan siswa untuk berfikir kritis, analitis, sistematis, dan logis untuk menemukan alternative pemecahan masalah melalui eksplorasi data secara empiris dalam rangka menumbuhkan sikap ilmiah. Sedangkan langkah-langkah PBL yaitu menyadari masalah, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis dan menentukan pilihan penyelesaian.
Pembelajaran berbasis masalah (PBL) merupakan sebuah model pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata (real world). Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu modelpembelajaran yang menantang peserta didik untuk “belajar bagaimana belajar”, bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata. Masalah yang diberikan ini digunakan untuk mengikat peserta didik pada rasa ingin tahu pada pembelajaran yang dimaksud. Masalah diberikan kepada peserta didik, sebelum peserta didik mempelajari konsep atau materi yang berkenaan dengan masalah yang harus dipecahkan.
Ada lima strategi dalam menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBL), yaitu
1) Permasalahan sebagai kajian;
2) Permasalahan sebagai penjajakan pemahaman;
3) Permasalahan sebagai contoh;
4) Permasalahan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari proses; dan
5) Permasalahan sebagai stimulus aktivitas autentik.
Peran guru, peserta didik dan masalah
dalam pembelajaran berbasis masalah dapat digambarkan sebagai berikut:
Guru sebagai pelatih
|
Peserta didik sebagai
problem solver
|
Masalah sebagai awal tantangan dan motivasi
|
- Asking about thinking (bertanya tentang pemikiran)
- Memonitor pembelajaran
- Probbing
(menantang
peserta didik untuk
berfikir )
- Menjaga agar
peserta didik terlibat
- Mengatur dinamika kelompok
- Menjaga berlangsungnya proses
|
- Peserta yang aktif
- Terlibat langsung dalam pembelajaran
- Membangun pembelajaran
|
- Menarik
untuk dipecahkan
- Menyediakan kebutuhan yang ada hubungannya dengan pelajaran
yang dipelajari
|
Sintak Pembelajaran PBL
Sintaks model Problem Based Learning dari Bransford and Stein (dalam Jamie Kirkley, 2003:3) terdiri atas:
1) Mengidentifikasi masalah;
2) Menetapkan masalah melalui berpikir tentang masalah dan menseleksi informasi-informasi yang relevan;
3) Mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian alternatif-alternatif, tukar-pikiran dan mengecek
1) Mengidentifikasi masalah;
2) Menetapkan masalah melalui berpikir tentang masalah dan menseleksi informasi-informasi yang relevan;
3) Mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian alternatif-alternatif, tukar-pikiran dan mengecek
perbedaan pandang;
4) Melakukan tindakan strategis, dan
5) Melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh dari solusi yang dilakukan.
Sintaks model Problem Based Learning Jenis Trouble Shooting (David H. Jonassen, 2011:93) terdiri atas
1) Merumuskan uraian masalah;
2) Mengembangkan kemungkinan penyebab;
3) Mengetes penyebab atau proses diagnosis, dan
4) Mengevaluasi.
4) Melakukan tindakan strategis, dan
5) Melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh dari solusi yang dilakukan.
Sintaks model Problem Based Learning Jenis Trouble Shooting (David H. Jonassen, 2011:93) terdiri atas
1) Merumuskan uraian masalah;
2) Mengembangkan kemungkinan penyebab;
3) Mengetes penyebab atau proses diagnosis, dan
4) Mengevaluasi.
Keunggulan Pembelajaran Problem based Learning
Keunggulan dari strategi pembelajaran Problem based Learning yaitu:
a) Merupakan teknik yang cukup bagus untuk memahami pelajaran
b) Meningkatkan aktivitas pembelajaran
c) Mendorong siswa untuk mengevaluasi sendiri hasil maupun proses belajarnya.
d) Mengembangkan minat belajar siswa
a) Merupakan teknik yang cukup bagus untuk memahami pelajaran
b) Meningkatkan aktivitas pembelajaran
c) Mendorong siswa untuk mengevaluasi sendiri hasil maupun proses belajarnya.
d) Mengembangkan minat belajar siswa
Kekurangan Pembelajaran Problem based Learning
Disamping keunggulan, strategi Problem Based Learning juga memiliki kelemahan, diantaranya:
a) Ketika siswa kurang berminat belajar, maka akan sulit dipecahkan masalah tersebut, karena enggan
a) Ketika siswa kurang berminat belajar, maka akan sulit dipecahkan masalah tersebut, karena enggan
mencoba
b) Keberhasilannya membutuhkan cukup waktu persiapan.
c) Tanpa pemahaman mereka berusaha memecahkan masalah yang dipelajari, maka mereka tidak akan
b) Keberhasilannya membutuhkan cukup waktu persiapan.
c) Tanpa pemahaman mereka berusaha memecahkan masalah yang dipelajari, maka mereka tidak akan
belajar apa yang mereka ingin pelajari.
Demikianlah uraian mengenai Pengertian, Langkah-langkah, Kelebihan, dan Kekurangan Model Problem Base Learning semoga bisa bermanfaat.