Berbeda
dengan sistem pendidikan dasar di Indonesia, pendidikan dasar di Finlandia
diselenggarakan selama 9 tahun. Hal ini terkait erat dengan revolusi sistem
pendidikan Finlandia yang dilakukan sejak tahun 1968 ketika dilakukan
penghapusan sistem pendidikan berjenjang (parallel school system). Sistem
pendidikan Finlandia tidak lagi mengenal sistem pendidikan menengah pertama,
atau setara dengan pendidikan di tingkat Sekolah Menegah Pertama (SMP) di
Indonesia. Sejak tahun 1968, Finlandia mengadopsi sistem pendidikan wajib dasar
nasional 9 tahun.
Pendidikan Dasar Finlandia |
Sesuai
dengan Undang-Undang Pendidikan Dasar No.628 Tahun 1998, seluruh anak yang
tinggal menetap di Finlandia, dan telah memasuki usia 7 tahun, wajib mengenyam
pendidikan wajib dasar 9 tahun dan berakhir ketika seluruh silabus pendidikan
dasar 9 tahun telah diselesaikan, atau 10 tahun sejak dimulainya wajib belajar.
Orang tua atau wali murid dalam usia wajib belajar wajib menyekolahkan anaknya
untuk mengikuti program wajib belajar. Pemerintah daerah memiliki kewajiban
untuk menyelenggarakan pendidikan dasar tanpa dipungut biaya untuk seluruh anak
yang tinggal di kekuasaan wilayah administratifnya.
Usia
merupakan satu-satunya persyaratan untuk masuk mengikuti pendidikan dasar.
Seorang anak dapat diberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan dasar satu
tahun lebih awal dari usia yang telah ditetapkan, apabila ada bukti tertulis
yang menyatakan bahwa sang anak telah siap mental dan psikis, serta kemampuan
untuk mengikuti pelajaran pendidikan dasar di sekolah. Persyaratan yang sama
juga diterapkan terhadap anak yang hendak mengikuti pendidikan dasar ketika
usianya lebih tua satu tahun dari usia yang ditetapkan.
Di
Finlandia, tidak ada kewajiban untuk mengenyam pendidikan di institusi formal
pendidikan di sekolah. Wajib belajar 9 tahun dapat ditempuh dengan cara belajar
di luar institusi pendidikan formal sekolah, misalnya belajar di rumah secara
mandiri. Bila demikian halnya, pemerintah daerah memiliki kewajiban untuk
mengawasi perkembangan belajar anak. Orang tua dan wali murid dari anak yang
dikenakan wajib belajar wajib memberikan jaminan bahwa anaknya akan
menyelesaikan program wajib belajar. Jumlah anak yang mengenyam pendidikan
dasar di luar sekolah sangat minim.
Pendidikan
wajib dasar diawasi oleh pemerintah daerah dengan cara mendata seluruh nama
anak dalam usia wajib belajar. Orang tua dan wali murid akan selalu diingatkan
untuk memasukkan anaknya ke sekolah ketika usianya telah memenuhi syarat.
Kepala Sekolah mendata seluruh pendaftaran sekolah. Ketika terdapat anak dalam
usia wajib belajar tidak terdaftar, orang tua atauwali murid akan
diberitahukan. Jika anak masih juga belum dimasukkan sekolah maka orang tua
sang anak akan dikenakan denda administratif untuk kelalaiannya menyekolahkan
anak.
Bagi
mereka yang tidak lagi masuk dalam usia wajib belajar, namun belum pernah, atau
tidak menyelesaikan pendidikan wajib dasar, dapat menerima pendidikan dasar
dari pusat pendidikan orang dewasa, baik yang dimiliki oleh Pemerintah maupun
Swasta.
Pendidikan,
pengajaran, buku ajar, transportasi sekolah dan makanan siswa di tingkat wajib
belajar 9 tahun di sekolah umum/pemerintah disediakan secara gratis.
Satu
tahun ajaran pendidikan dasar terdiri dari 190 hari sekolah, di mulai pada
pertengahan bulan Agustus, dan berakhir pada awal bulan Juni tahun berikutnya.
Dalam satu tahun ajaran, terdapat libur musim panas selama 2 bulan.
Sesuai
dengan Peraturan Pemerintah (Government Decree) No.1435 Tahun 2001 tentang
Tujuan Umum Nasional dan Penetapan Waktu Belajar dalam Pendidikan Dasar, siswa
yang duduk di kelas 1 dan 2 akan menerima pelajaran maksimum 19 jam pelajaran
per minggu dengan maksimum 5 mata pelajaran per hari. Di lain pihak, siswa
kelas 3 hingga kelas 9 akan menerima pelajaran maksimum 30 jam per minggu
dengan maksimum 7 mata pelajaran per hari. Pelajaran diberikan dalam bahasa
resmi yang diakui di Finlandia, yakni Suomeksi (bahasa Finlandia bagi anak yang
berbahasa ibu Finlandia) dan Swedish (bahasa Swedia bagi anak yang berbahasa
ibu Swedia). Di beberapa sekolah, khususnya di kawasan utara Finlandia,
pelajaran juga diberikan dalam bahasa Sami (bahasa kaum Sami yang menempati
wilayah utara Finlandia). Bahasa Roman, bagi siswa imigran Roma (finnish
gypsies), dan bahasa tanda (sign language) juga diberikan bagi siswa yang
membutuhkan perlakuan bahasa khusus.
Penyelenggaraan
pendidikan dasar Finlandia diatur oleh Kurikulum Inti Nasional untuk Pendidikan
Dasar (National Core Curriculum for Basic Education 2004), yang diterbitkan
oleh Badan Pendidikan Nasional Finlandia. Kurikulum inti pendidikan dasar
menetapkan bahwa siswa jenjang pendidikan dasar wajib memenuhi dan menuntaskan
seluruh silabus pelajaran. Silabus pendidikan dasar Finlandia terdiri dari 21
mata pelajaran, yang diberikan pada tingkatan kelas tertentu, yaitu:
1. Bahasa Ibu dan Sastra
(Mother Tongue and Literature): Dari kelas 1 – 9
2. Bahasa Asing 1:
Basanya Bahasa Inggris, diberikan dari Kelas 1 – 9
3. Bahasa Asing 2:
Biasanya bahasa Latin, diberikan dari kelas 1-9
4. Matematika
(Mathematics): Dari kelas 1 – 9
5. Pendidikan Lingkungan
Alam (Environmental Studies): Dari kelas 1 – 4
6. Biologi (Biology):
Dari kelas 5 – 9
7. Geografi (geography):
Dari kelas 7 – 9
8. Fisika (Physiscs):
Dari kelas 5 – 9
9. Kimia (Chemistry):
Dari kelas 7 – 9
10. Pendidikan Kesehatan (Health Education):
Kelas 7 – 9
11. Pelajaran Agama (Religion): Terdapat 2
pelajaran agama, yakni, Lutheran atau Orthodoks, dari kelas 1 – 9
12. Etika (Ethics): Kelas
1 – 9
13. Pelajaran Sejarah
(History): Kelas 5 – 9
14. Pelajaran Sosial
(Social Studies): Kelas 7 – 9
15. Musik (Music): Kelas
1 – 9
16. Seni Visual (Visual
Arts): Kelas 1 – 9
17. Kerajinan Tangan
(Crafts): Kelas 1 – 9
18. Pendidikan Olah Raga
(Physical Education): Kelas 1 – 9
19. Kerumahtanggaan (Home
Economics): Kelas 7 – 9
20. Bimbingan Belajar dan
Keterampilan (Educational and Vocational Guidance):Kelas 1-9
Setelah
anak menyelesaikan seluruh silabus pendidikan dasar, maka anak tersebut akan
menerima sebuah sertifikat yang menyatakan bahwa anak tersebut telah
menyelesaikan pendidikan wajib dasar 9 tahun dan berhak untuk melanjutkan ke
jenjang pendidikan menegah atas (general upper secondary school) atau
pendidikan kejuruan (vocational education and training). Dalam jenjang
pendidikan dasar 9 tahun, tidak terdapat ujian nasional untuk kenaikan tingkat
kelas, maupun ujian nasional untuk kelulusan pendidikan wajib dasar 9 tahun.
Anak hanya akan memperoleh penilaian yang diberikan oleh guru di tiap akhir
tahun ajaran dan di akhir jenjang pendidikan dasar.
Bantuan
pendidikan khusus diberikan kepada siswa yang membutuhkan berbagai macam bentuk
bantuan khusus yang ditentukan pada saat siswa tersebut menjalankan pendidikan
dasar. Bantuan tersebut di berikan kepada siswa yang mengalami hambatan mental
(masalah keluarga, masalah pergaulan, dll) dan fisik (cacat atau sakit) yang
menghalangi siswa untuk menjalankan pendidikan dasar. Tujuan pemberian bantuan
untuk siswa yang membutuhkan perlakukan pendidikan khusus adalah untuk
mendukung siswa mengikuti seluruh silabus pendidikan dasar. Bantuan khusus
diberikan dalam bentuk bimbingan belajar, medis, atau bantuan untuk memasukkan
siswa yang memiliki keterbelakangan mental atau fisik ke sekolah khusus.
Sistem
pendidikan dasar Finlandia juga memberikan perhatian khusus kepada para siswa
asing yang berimigrasi dan menetap di Finlandia. Secara kesuluruhan, siswa
imigran yang menjalani pendidikan dasar di Finlandia sebesar 3%. Siswa imigran
tersebut akan memperoleh hak dan kewajiban yang sama dengan siswa Finlandia.
Siswa imigran juga dikenakan wajib belajar pendidikan dasar dan wajib memenuhi
kurikulum pendidikan dasar Finlandia. Namun demikian, sekolah yang menampung
para siswa imigran untuk menjalani pendidikan dasar wajib memberikan ilmu
pengetahuan dengan memperhatikan latar belakang bahasa dan budaya siswa imigran
tersebut. Seluruh siswa imigran akan memperoleh pelajaran bahasa Finlandia atau
Swedia agar menjadikan kedua bahasa tersebut menjadi bahasa kedua mereka. Namun
demikian, terdapat beberapa sekolah yang menyediakan pelajaran bahasa asing
yang merupakan bahasa ibu para siswa imigran.
Guna
menunjang kemampuan adaptasi dan integrasi siswa imigran dengan lingkungan
sekolah dan sistem pendidikan sekolah dasar, preparatory teaching akan
disediakan bagi mereka, yang diselenggarakan dalam waktu setengah hingga 1
tahun.
Pendidikan
kesenian dasar berbeda dengan pendidikan dasar wajib. Pendidikan kesenian dasar
bersifat sukarela dan dikenakan biaya oleh pihak penyelenggara pendidikan seni.
Pendidikan
dasar kesenian bagi anak dan remaja disediakan oleh lembaga seni musik, tari,
seni visual, dan seni rupa. Pemerintah Daerah juga diwajibkan untuk menyediakan
lembaga pendidikan kesenian tersebut. Kementerian Pendidikan dapat bekerja sama
dengan pemerintah daerah, kelompok atau asosiasi masyarakat seni yang terdaftar
untuk mendirikan lembaga kesenian. Pendidikan dasar kesenian juga dapat
disediakan oleh lembaga pendidikan publik dengan persetujuan Kementerian
Pendidikan. Peraturan perundangan mengatur bahwa pendidikan dasar kesenian
wajib diselenggarakan oleh sebuah lembaga pendidikan.
Tujuan
dasar penyelenggaraan pendidikan dasar kesenian ditentukan oleh kurikulum inti
nasional. Kurikulum tersebut menyediakan isi pengajaran 9 (sembilan) macam
bentuk kesenian, yakni musik, literatur, dansa, pertunjukkan (sirkus dan
teater), serta seni visual (arsitektur, seni audiovisual, seni visual, dan seni
rupa).
Kurikulum
untuk silabus dasar kesenian yang disediakan pada tingkat pendidikan dasar dan
lanjutan adalah musik, seni literatur, dansa, seni pertunjukan (sirkus dan
teater), dan seni visual (arsitektur, seni visual, dan seni rupa).
Badan
Pendidikan Nasional Finlandia menentukan tujuan dan isi pengajaran setiap
bentuk pengetahuan kesenian, baik di tingkat dasar maupun lanjutan.
Pemerintah
daerah yang menyediakan pendidikan dasar kesenian menerima dana bantuan dari
pemerintah pusat sesuai dengan jumlah penduduk. Penyedia pendidikan kesenian
publik dan swasta juga menerima bantuan dana pemerintah pusat berdasarkan
jumlah jam pelajaran yang diberikan. Jaringan lembaga penyedia pendidikan
kesenian di Finlandia yang menerima bantuan dana tersebut sebanyak 87 lembaga
seni musik, dan 36 sekolah kesenian lainnya.