Cara belajar Jenis-Jenis Materi Terprogram- Berdasarkan dari bagaimana respon-respon seorang siswa, maka program dapat diklasifikasikan dalam dua kelompok. Pertama program membangun respond an kedua program dalam beberapa pilihan respon. Program yang pertama dibutuhkan oleh siswa oleh siswa untuk menuliskan jawaban dalam belangko kosong yang diberikan dalam sebuah lembaran kerja.
Program yang kedua memberikan sejumlah respon dan siswa diharuskan untuk memilih respon yang benar.
Ada 4 jenis materi yang terprogram yaitu : Linier, Cabang, Kombinasi dan Matetis.
1. Program Linier
Pada program linier urutan kerangka untuk semua siswa. Informasi program diatur untuk setiap siswa yang diproses sejak item pertama sampai item terakhir. Setiap siswa harus menyelesaikan kolom jawaban dengan selembar kertas dan siswa selanjutnya mempelajari informasi yang diberikan dalam kerangka mempersiapkan sebuah respon. Respon ini selanjutnya dibandingkan dengan jawaban yang benar yang diberikan program. Siswa memproses kerangka selanjutnya dan mengikuti seluruh prosedur dalam program.
2. Program Cabang
Apabila lebih dari satu urutan atau rangkaian kerangka yang menjadikan sebuah program percabangan maka ini dikenal sebagai instrinsik atau adaptif. Setiap siswa mengikuti urutan yang ditentukan oleh responnya masing-masing. Apabila siswa menyajikan dan merespon materi dengan benar maka ia dapat : 1. Disajikan informasi tambahan lain yang mendalam, 2. Diijinkan untuk melompati beberapa informasi, 3. Disajikan informasi yang terfokus pada topik berikutnya. Respon yang benar dapat menuntun siswa untuk terfokus pada informasi jawaban yang benar. Pada saat siswa belum merespon dengan benar biasanya dipersilahkan untuk kembali pada kerangka dasar dan membuat respon-respon lain.
3. Program Kombinasi
Sebuah program sederhana mengkombinasikan ciri-ciri urutan program linier atau bercabang. Salah satu bagian dari program kombinasi dibuat berdasarkan urutan kerangka identik bagi semua siswa, sedangkan salah sau atau bagian program tambahan dibuat dari kerangka melalui pengurutan siswa yang ditentukan oleh respon siswa masing-masing.
4. Program Matetik
Matetik merupakan sebuah jenis program yang relatif baru. Formatnya adalah ketika kerangka digunakan harus dapa menyerupai sebuah program percabangan. Latihan-latihan dilibatkan sedapat mungkin dapat dilompai seluruhnya oleh siswa yang betul-betul pintar tetapi mungkin juga dilengkapi melalui kebutuhan informasi lebih lanjut. Corak utama dari jenis ini merupakan derajat dari tugas simulasi yang digunakan.
Para pendukung program jenis ini meyakini bahwa ketika beberapa simulasi digunakan maka transfer belajar telah terjadi. Beberapa program matetik biasanya diisi dengan diagram atau gambar dalam berbagai variasi langkah penyelesaian. Menurut konsep matetik respon aktif dibutuhkan siswa seperti menyelesaikan sebuah diagram secara lengkap yang merangsang capaian dari tugas yang dipelajari siswa.
5. Program Linier vs Cabang
Apabila program tersedia pada waktu tepat maka dapat diklasifikasikan sebagai program linier atau cabang. Program linier secara khusus menggunakan teknik-teknik membangun respon. Ketika berbagai pilihan respon digunakan dalam program linier, maka tak ada penjelasan tentang jawaban yang salah yang diberikan, dan siswa tak dapat melangkahi isi yang telah diketahuinya atau memperbaiki urutan yang sering terjadi dalam program cabang.
Tahun 1926, S.L. Pressey mengembangkan sebuah alat untuk menyajikan beberapa pilihan jawaban dalam sebuah drum bundar. Alat ini menggunakan sebuah pilihan berganda dalam bentuk konsep program jenis linier. Siswa menekankan kunci jawaban pilihan berganda dan mengetahui apa yang benar. Alat ini disebut juga dengan mesin mengajar pertama. Informasi tidak disajikan bagi siswa. Tetapi alat ini dapat digunakan untuk menguji pembelajaran terprogram.
B.F. Skinner dari Univ. Harvard telah berjasa dalam mengembangkan program jenis linier untuk membangun respon. Ia percaya bahw belajar akan lebih efektif ketika siswa menuliskan responnya dan dengan segera dikuatkan dengan sebuah respon yang benar. Program dari jenis ini menyajikan informasi dalam urutan dan dalam unit-unit kecil sehingga sebahagian besar siswa akan dapat merespon dengan benar. Persentasi kesalahan yang tinggi tidak diinginkan dan ketika ini terjadi, program membutuhkan sebuah revisi.
Pengembangan dari program cabang dilakukan oleh N.A. Crowder. Sebagai sebuah program, siswa mengembangkan urutan kerangka dengan respon masing-masing atas beberapa pilihan pertanyaan. Responnya menentukan urutannya melalui program.
Perbedaan pengembangan yang dilakukan oleh Skinner dan Crowder salah satunya didasarkan pada jenis respond an urutan. Program jenis crowder menyajikan paragraph informasi pada setiap kerangka sedangkan program jenis Skinner memberikan sebuah kalimat atau dua kalimat pada setiap kerangka. Siswa mengahbiskan banyak waktu untuk membuat respon dalam program jenis Skinner dan menghabiskan banyak waktu untuk membaca informasi dalam program jenis Crowder.
Beberapa perbedaan dalam teori juga terlihat nyata, pada program jenis Skinner didasarkan pada pendapat bahwa terjadi sebahagian besar afektif jika sebuah respon yang benar dan segera dikuatkan. Dalam program cabang, sebuah asumsi dasar dibuat bahwa siswa belajar dari sebuah keberhasilan dan kesalahan. Crowder meyakini bahwa belajar yang efektif akan tercapai jikala siswa membaca dan pemilihan beberapa pengujian merupakan sebuah konfirmasi belajar.
Melalui pengujian dan peninjauan ulang program, Skinner percaya seorang penulis program dapat membangun sebuah urutan kerangka yang baik. Crowder mendebat bahwa suatu hal yang tak memungkinkan untuk membangun sebuah urutan kerangka terbaik bagi seluruh siswa. Dalam program cabang, setiap siswa dapat menggunakan individual dan sub urutan cabang dari garis utama. Sebuah corak pada titik penting memandu untuk mengubah perbaikan materi.