ilmupendidik.com-Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai inti pembelajaran. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL) merupakan model belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata. Melalui PjBL, proses inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum. PjBLmerupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta didik.
E-Book Berbahasa Asing : Buck Institute for Education. Dengan judul Introduction to Project Based Learning. [Online]. Diakses pada tanggal 4 Januari 2015 di http://www.bie.org/images/uploads/general/20fa7d42c216e2ec171a212e97fd4a9e.pdf, Project Based Learning as a systematic teaching method that engages students in learning knowledge and skills through an extended in-quiry process structured around complex, authentic questions and carefully designed products and tasks.(BIE,2001) Sehingga, arti dalam Bahasa Indonesianya yaitu pembelajaran Berbasis Proyek sebagai metode pengajaran yang sistematis yang melibatkan para siswa dalam pengetahuan dan keterampilan belajar melalui proses menemukan, proses terstruktur yang kompleks, pertanyaan otentik dan produk yang dirancang dengan hati-hati dan tugas.
Kerja Pyoyek memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan kepada pertanyaan dan permasalahan (problem) yang sangat menantang, dan menuntut siswa untuk merancangm memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara mandiri.(Thomas,dkk dalam Wena : 2011).
Project Based Learning atau dengan akronim PBL adalah pemanfaatan proyek dalam proses belajar mengajar, dengan tujuan memperdalam pembelajaran, di mana siswa menggunakan pertanyaan-pertanyaan investigatif dan juga teknologi yang relevan dengan hidup mereka. Proyek-proyek ini juga berfungsi sebagai bahan menguji dan menilai kompetensi siswa pada mata pelajaran tertentu, bukan dengan menggunakan ujian tertulis konvensional.(Kreshna:2012)
Dr. E. Mulyasa M.Pd menyatakan dalam buku berjudul Menjadi Guru Profesional : menciptakan pembelajaran kreatif & menyenangkan pada halaman 113 Metode Penugasan merupakan cara penyajian bahan pelajaran, dimana pada metode ini guru diharapkan bisa memberikan tugas yang harus dikerjakan peserta didik, baik secara individual maupun secara kelompok.
Pengertian dan langkah-langkah Model Pembelajaran Project Base Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek) |
Kerja Pyoyek memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan kepada pertanyaan dan permasalahan (problem) yang sangat menantang, dan menuntut siswa untuk merancangm memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara mandiri.(Thomas,dkk dalam Wena : 2011).
Project Based Learning atau dengan akronim PBL adalah pemanfaatan proyek dalam proses belajar mengajar, dengan tujuan memperdalam pembelajaran, di mana siswa menggunakan pertanyaan-pertanyaan investigatif dan juga teknologi yang relevan dengan hidup mereka. Proyek-proyek ini juga berfungsi sebagai bahan menguji dan menilai kompetensi siswa pada mata pelajaran tertentu, bukan dengan menggunakan ujian tertulis konvensional.(Kreshna:2012)
Dr. E. Mulyasa M.Pd menyatakan dalam buku berjudul Menjadi Guru Profesional : menciptakan pembelajaran kreatif & menyenangkan pada halaman 113 Metode Penugasan merupakan cara penyajian bahan pelajaran, dimana pada metode ini guru diharapkan bisa memberikan tugas yang harus dikerjakan peserta didik, baik secara individual maupun secara kelompok.
Beni S. Ambarjaya menyatakan dalam bukunya yang berjudul Psikologi pendidikan & Pengajaran Teori & Praktik halaman 105 bahwa Metode resitasi (penugasan) adalah metode penyajian bahan di mana guru memberikan tugas tertentu agar siswa dapat memperdalam materi pelajaran, sehingga hasilnya dapat dipertanggung jawabkan,
Dari Referensi diatas, Dapat di simpulkan bahwa Metode Project Based Learning merupakan metode berbasis Projek yang menghasilkan karya/projek/penugasan pada akhir pembelajaran, dimana proyek ini memuat tugas yang berasal dari pertanyaan mendasar atau permasalahan yang kemudian dilanjutkan dengan proses mencari/ menyelidiki serta menemukan, sehingga siswa mendapatkan pengetahuannya secara lengkap.
Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran Berbasis Proyek memiliki karakteristik sebagai berikut:
1) peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja;
2) adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik;
3) peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan atau tantangan yang
1) peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja;
2) adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik;
3) peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan atau tantangan yang
diajukan;
4) peserta didik secara kolaboratif bertanggungjawab untuk mengakses dan mengelola informasi untuk
4) peserta didik secara kolaboratif bertanggungjawab untuk mengakses dan mengelola informasi untuk
memecahkan permasalahan;
5) proses evaluasi dijalankan secara kontinyu;
6) peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah dijalankan;
7) produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kualitatif; dan
8) situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan.
5) proses evaluasi dijalankan secara kontinyu;
6) peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah dijalankan;
7) produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kualitatif; dan
8) situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan.
Peran guru dalam Pembelajaran Berbasis Proyek sebaiknya sebagai fasilitator, pelatih, penasehat dan perantara untuk mendapatkan hasil yang optimal sesuai dengan daya imajinasi, kreasi dan inovasi dari siswa.
Langkah-Langkah Operasional Pembelajaran Berbasis Proyek
Langkah langkah pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek dapat dijelaskan dengan diagram di bawah ini.
Langkah-Langkah Operasional Pembelajaran Berbasis Proyek |
Penjelasan langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai berikut:
1) Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential Question)
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas. Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam dan topik yang diangkat relevan untuk para peserta didik.
2) Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project)
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan peserta didik. Peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut. Perencanaan berisi aturan kegiatandalam penyelesaian proyek.
3) Menyusun Jadwal (Create a Schedule)
Pengajar dan peserta didik menyusun jadwal aktivitas penyelesaian proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain: (1) membuat timeline penyelesaian proyek, (2) membuat deadline penyelesaian proyek, (3) membimbing peserta didik agar merencanakan cara yang baru, (4) membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek, dan (5) meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu cara.
4) Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of the Project)
Pengajar bertanggung jawab untuk memonitor aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek, menggunakan rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.
5) Menguji Hasil (Assess the Outcome)
Penilaian dilakukan untuk mengukur ketercapaian kompetens, mengevaluasi kemajuan masing- masing peserta didik, memberi umpan balik terhadap pemahaman yang sudah dicapai peserta didik, dan membantu pengajar dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
6) Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience)
Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Pada tahap ini peserta didik diminta untuk mengungkapkan pengalamanya selama menyelesaikan proyek. Pengajar dan peserta didik mengembangkan diskusi untuk memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahanyang diajukan pada tahap pertama pembelajaran. Peran guru dan peserta didik dalam pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai berikut.
Manfaat Pembelajaran Model Project Base Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek)
Banyak sekali manfaat yang dapat diraih melalui penerapan model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) ini, misalnya:
(1) siswa menjadi pebelajar aktif;
(2) pembelajaran menjadi lebih interaktif atau multiarah;
(3) pembelajaran menjadi student centred);
(4) guru berperan sebagai fasilitator;
(5) mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa;
(6) memberikan kesempatan siswa memanajemen sendiri kegiatan atau aktivitas penyelesaian tugas sehingga
melatih mereka menjadi mandiri;
(7) dapat memberikan pemahaman konsep atau pengetahuan secara lebih mendalam kepada siswa;
Demikian tadi uraian mengenai Pengertian dan langkah-langkah Model Pembelajaran Project Base Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek) semoga bermanfaat.